Pendekatan Kuantitatif Biner Pilihan


A. Asumsi Dasar Pendekatan Kuantitatif Dalam penelitian ilmu sosial, kita belajar dua pendekatan yang memengaruhi proses penelitian, mulai dari merumuskan masalah hingga mengambil keputusan. Neuman menambahkan satu pendekatan lagi, sedang pendekatan ciritical. Setiap pendekatan memiliki asas dasar yang berbeda. Asumsi dasar yang ada dalam pendekatan kuantitatif bertolak belakang dengan dasar dasar yang dikembangkan dalam pendekatan kualitatif. Asumsi dasar inilah yang memengaruhi pada cara pandang peneliti terhadap suatu fenomena dan juga. Dalam buku ini, kita akan membahas mengenai empat dasar yang ada dalam ilmu sosial. Sebelum kita membahas asas kuantitatif, kita harus memiliki keterikatan terlebih dahulu tentang pemakaian konsep 8220kuantitatif8221. Ada tiga konsep dalam ini, yaitu pertama, kita bicara mengenai pendekatan kuantitatif. Ada beberapa kalangan yang mengatakannya sama dengan paradigma, bahkan sama dengan perspektif. Dalam buku ini, kita sedikit membedakan antara paradigma dan pendekatan (sama dengan dasar yang digunakan sedikit banyak sama). Paradigma dikembangkan di dalam lingkup studi, seperti misalnya di dalam sosiologi ada tiga paradigma, yaitu paradigma fakta sosial, paradigma sosial, dan paradigma perilaku sosial. Lain lagi dalam antropologi. Paradigma yang berkembang adalah paradigma idiografis dan paradigma perilaku. Paradigma bisa diartikan sebagai sudut pandang dalam melihat suatu fenomena atau gejala sosial. Pendekatan dikembangkan di dalam lingkup ilmu sosial di dalam sosiologi antropologi dan ilmu sosial lainnya yang dikenal dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Sekali lagi, karena asas dasar yang digunakan kurang lebih sama, memang sulit untuk membedakan antara pendekatan dan paradigma. Kembali pada pemakaian tentang kuantitatif. Selain pendekatan kuantitatif, kita juga menggunakan kuantitatif dalam metode penilaian kuantitatif, dan data kuantitatif. Ada satu hal yang perlu ditekankan di sini karena sering kali ada kaprah yang berkembang karena pemakaian konsep 8220pendekatan kuantitatif8221, 8220metode kuantitatif8221, dan 8220data kuantitatif8221 disamaratakan. Hal ini dalam pengertian penerapan konsep-konsep tadi menjadi salah. Ambil saja contoh adanya anggapan dalam suatu penelitian kita bisa menggunakan kedua pendekatan yang ada apa itu. Pertanyaan adalah apa yang mungkin dengan dasar yang bertolak belakang, kemudian diterapkan dalam sebuah penelitian Nanti akan disajikan perbedaan antara asas dasar yang ada di dalam kuantitatif dan kualitatif agat pembaca dari dasar masing-masing pendekatan bertolak belakang. Kondisi yang ada dalam satu penelitian kita hanya bisa menggunakan satu pendekatan, baik pendekatan kuantitatif maupun pendekatan kualitatif. Namun, dalam satu penelitian yang sama, kita bisa menerapkan metode yang ada, yaitu metode kuantitatif dan kualitatif, dan akhirnya kita menghasilkan data kuantitatif dan data kualitatif. Tentunya jika kita menggunakan pendekatan kuantitatif, metode ini adalah metode kuantitatif. Metode kualitatif kita gunakan untuk melengkapi metode kuantitatif yang kita gunakan. Demikian pula dalam pendekatan kuantitatif. Karena kita menggunakan metode kuantitatif sebagai metode utama, data yang akan kita hasilkan adalah data kuantitatif sebagai data utama, sedangkan data kualitatif hanya digunakan sebagai data penunjang. Dengan demikian, jika ada anggapan dalam satu penelitian kita bisa menggunakan kedua pendekatan yang ada, pendapat itu salah atau bisa jadi yang dimaksud dengan yang dimaksud dengan metode. Setelah kita mengenal perbedaan antara paradigma dan pendekatan, dan penggunaan 8220kuantitatif8221 dalam penelitian, kita akan membahas mengenai dasar yang ada dalam pendekatan kuantitatif. Adapun pendekatan kualitatif hanya akan disajikan dalam bentuk skema, hanya untuk melihat perbedaan antara asas dasar dalam pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Epistemologi mencakup tiga hal, yaitu sebagai berikut. Keterkaitan antara Ilmu dengan Nilai Individu adalah seorang yang bebas. Bebas dapat diartikan individu tidak terkena oleh yang ada di antara orang-orang yang sedang diteliti. Bebas karena individu telah memiliki seperangkat yang ia gunakan untuk melakukan pertemuan orang-orang tersebut. Nilai yang ia bawa dan gunakan adalah nilai-nilai yang sifatnya universal. Dengan sifat yang universal itu, individu berasumsi orang-orang yang akan ia teliti memiliki nilai yang sama dengan nilai yang ia bawa. Dalam praktiknya di lapangan sebagai berikut. Kalau ada kesepakatan setiap orang yang dilarang merokok di dalam angkutan umum, pasti akan berlaku untuk semua orang. Peneliti bisa melihat seseorang yang terbunuh itu adalah manusia bebas karena boleh memutuskan apakah dia akan merokok atau tidak. Karena nilai yang digunakan adalah nilai yang universal, bisa dikatakan orang yang memiliki penilaian yang berbeda tentang boleh tidaknya merokok di angkutan umum sebagai orang yang salah. Dengan hal ini peneliti, peneliti dapat lebih objektif. Keterkaitan antara Ilmu dengan Akal Sehat Segala sesuatu yang diperoleh dengan menggunakan cara yang ilmiah atau yang kita kenal sebagai ilmu adalah sesuatu yang lebih baik dibandingkan dengan sehat sehat belaka. Dengan demikian, pada saatnya nanti ilmu pengetahuan akan menggantikan akal sehat. Logika pemikiran ilmiah yang sedang berjalan dan menerapkan konsep nomotetik dan menggunakan pola deduktif. Prinsip nomotetik menggarisbawahi dalam melihat keterkaitan antara suatu gejala sosial dengan gejala sosial yang lain, difokuskan pada beberapa faktor atau gejala yang krusial saja, dan mengesampingkan gejala atau faktor sosial yang lalu. Dengan prinsip tersebut, tak jarang dalam penelitian kita hanya akan melihat hubungan antara satu akibat dengan dua atau tiga saja. Dua atau tiga penyebab ini yang dipercaya atau Sebagai faktor atau gejala yang krusial. Pola deduktif menunjukkan pemikiran yang dikembangkan dalam pola pikir yang umum atau universal untuk kemudian mengarah pada pola yang lebih sempit dan spesifik. 3. Hakikat Dasar Manusia Dengan adanya pola yang bersifat universal, pada kepentingan manusia sesungguhnya dan lingkungan oleh lingkungannya. Kalau kembali pada analogi tentang permainan anak-anak tadi, karena sudah ada kesepakatan tentang adanya batas kedaulatan negara, seorang anak tidak bisa sangat masuk ke dalam lingkaran yang ada tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada anak yang sudah membuat jam tersebut. Anak itu tidak bisa sangat masuk ke kotak yang dibuat oleh anak yang lain. Di sini terlihat manusia pada akhirnya harus pada pola-pola yang sifatnya universal tadi. Manusia dikenai oleh lingkungan. Manusia bukan merupakan individu yang bebas. Dalam Ruang hidup kita sehari-hari, kita pasti mengalami hal-hal dalam setiap tindakan, perkataan, dan perilaku kita diatur oleh sebuah hukum yang universal. Kita tidak bisa beli pakaian di tengah keramaian. Kita tidak bisa datang jam 10 ke sekolah kalau sudah ditetapkan jam masuk sekolah adalah jam tujuh, dan masih banyak belenggu yang mengikat kita. Kita adalah manusia yang dikenal oleh lingkungan. 4. Aksiologi (Tujuan dari sebuah penelitian) Tujuannya sebuah penelitian adalah dalam upaya untuk menemukan hukum universal dan mencoba menjelaskan mengapa suatu gejala atau fenomena terjadi, dengan mengaitkan gejala atau fenomena yang satu dengan gejala atau fenomena yang lain. Dari penjelasan yang ada tentang hubungan dasar dengan kuantitatif, terlihat antara sesama yang saling berhubungan satu sama lain. Dengan demikian, jika suatu gejala memiliki dasar adalah suatu gejala adalah nyata, secara epistemologi gejala ini bisa dipelajari, secara aksiologi, penelitian yang akan dilakukan untuk mencari penjelasan-penjelasan di antara gejala. Secara skematis, kita bisa lihat perbedaan antara asas dasar dalam pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Tabel 2.1. Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dDilihat dari Berbagai Asmsi yang Ada B. Contoh Penggunaan Pendekatan dalam Kehidupan Sehari-hari 1. Bentrokan antara Aparat Keamanan dan Mahasiswa yang Berdemonstrasi Akhir-akhir ini frekuensi bentrokan antara aparat keamanan dan mahasiswa menjadi semakin sering. Mahasiswa melakukan aksi demo di depan gedung DPR. Sementara mereka berusaha untuk masuk gedung, mereka juga mengatakan pemerintahan yang sekarang adalah pemerintah yang berpihak pada penguasa dan bukan pada rakyat. Saat mahasiswa diminta untuk membubarkan diri, mereka sempurna berteriaka dan masuk masuk. Bentrokan pun tak terelakkan lagi. Banyak dari kalangan mahasiswa dan juga aparat keamanan yang terluka. Saat bertanya mengapa benturan itu bisa terjadi, mahasiswa yang suka main gedung DPR milik siapa, milik rakyat atau milik penguasa. Jika milik rakyat, mengapa mereka yang juga rakyat tidak boleh masuk ke gedung tersebut di dalam pagar, aparat keamanan membuat pagar betis dan tetap. Saat ditanya tentang sedang bentrokan sampai ada yang terluka, aparat dengan sigap menjawab segal ayang dilakukan oleh aparat keamanan sudah sesuai prosedur. Bagaimana kita melihat fenomena angin bentrokan antara aparat keamanan dan kita bisa menjawabnya dengan memakai pendekatan. Masih ingat tentang sebuah rumusan dalam suatu penelitian kita hanya bisa menggunakan satu pendekatan saja Apa akibatnya jika dalam suatu penelitian kita menggunakan dua pendekatan yang berbeda. Jawaban atas pertanyaan itu ada dalam kasus tentang bentrokan antara aparat keamanan dan mahasiswa. Aparat keamanan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal yang paling jelas adalah jawaban aparat keamanan yang mengatakan segala yang dilakukan 8220sudah sesuai prosedur8221. Pernyataan ini menunjukkan adanya kekuatan yang universal, yang merupakan peraturan. Mereka bukan lagi individu yang bebas, namun pada pola yang umum (hukum). Mahasiswa menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan bertemunya antara pendekatan kuantitatif dengan pendekatan kualitatif dalam satu fenomena, yang terjadi adalah benturan-benturan. Demikian pula dalam penelitian yang sebenarnya. Jika para peneliti akan menggunakan kedua pendekatan yang ada dalam satu penelitian, yang mana adalah benturan-benturan pemikiran sehingga penelitian itu tidak akan pernah bisa dilakukan. 2. Perilaku Remaja Sujono adalah seorang mahasiswa yang berasal dari Solo dan sudah lama tinggal di Jakarta. Keberadaannya di Jakarta dalam rangka turun kuliah. Sudah lama juga ia berpacaran dengan Sujanti, mahasiswi yang juga berasal dari Solo dan juga sudah lama tinggal di Jakarta. Selama di Jakarta, mereka berpacaran dengan gaya yang bebas. Mereka tidak malu untuk saling berpelukan di tengah keramaian. Mereka tidak malu untuk saling bergandengan tangan, menyusuri mal yang satu ke mal yang lain. Mereka tidak malu lagi untuk berciuman di depan umum. Pada saat liburan semester, mereka merencanakan pulang ke Solo bersama. Mereka memilih untuk naik kereta api ke Solo. Sepanjang perjalanan, mereka berperilaku seperti biasa yang mereka lakukan selama berpacaran. Orang-orang yang berada di sekitar tempat duduk mereka pun menjadi risih melihat perilaku mereka. Saat kereta sampai di Solo, perilaku yang sedang terjadi oleh Sujono dan Sujanti langsung berubah. Mereka tidak lagi jalan berangkulan, dan bahkan mereka menjaga jarak di antara tubuh mereka. Tidak lagi bergandengan tangan apalagi berciuman di depan umum. Bisa dikatakan mereka mengubah perilaku mereka 180 derajat. Bagaimana kita bisa mencermati kejadian ini dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Mereka dikenai oleh lingkungan. Di Jakarta mereka bisa berperilaku secara bebas, namun saat mereka berada di Solo, yang konon masyarakatnya masih memegang sopan santun yang tinggi, mereka tidak berani lagi berperilaku seperti di jakarta. Perubahan perilaku ini menunjukkan mereka adalah individu yang lebih pada pola yang bersifat universal, yaitu aturan masyarakat Solo. Pendekatan Kualitatif - Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Yang sebaliknya dengan pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang beroriantasi pada gejala-gejala yang bersifat alamiah karena orientasinya demikian, maka sifatnya naturalistik dan mendasar atau kealamiahan dan tidak bisa dilakukan di laboratorium harus terjun di lapangan. Oleh karena itu, penelitian semacam ini disebut dengan studi lapangan. (Muhammad Nazir, Metode Penelitian (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986), hlm. 159.) Sehubungan dengan masalah penelitian ini, maka peneliti memiliki rencana kerja atau rencana pelaksanaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Di mana yang terkait, tanggapan, informasi, konsep-konsep dan keterangan yang berbentuk uraian dalam rangkaian masalah. Penelitian kualitatif adalah rangkaian kegiatan atau proses penyaringan data atau informasi yang membutuhkan sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi, aspek atau bidang . (Hadari Nawawi, Metode Penelitian Ilmiah (Jakarta: Rineka Cipta, 1994), hlm. 176) Jadi yang sebaliknya dengan pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif kata kata atau kata kata, orang yang dapat diamati Sehingga menemukan kebenaran yang bisa diterima oleh akal sehat manusia. Ini adalah metode yang paling sederhana yaitu dengan metode penyajian kualitatif lebih muda dengan. Cara ini secara langsung menghubungan antara peneliti dengan responden. Metode ini lebih pada menyesuaikan diri dengan penajaman bersama terhadap pola-pola yang sedang maju. Pendekatan KualitatifOleh UNTUNG HADI WIDODO 1. PENDEKATAN KUALITATIF Pendekatan kualitatif pada makna dan pengertian dari dalam (verstehen), pidana, definisi suatu situasi tertentu, lebih banyak hal hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan pada proses membandingkan dengan hasil akhir oleh karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan gejala gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasa dengan hal-hal yang bersifat praktis. Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miler (1986: 9) pada mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif. Pengamatan kuantitatif. Untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus mengetahui apa yang menjadi ciri sesuatu itu. Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. Salah satu alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman para peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk mencari dan memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu yang sulit untuk dipahami secara memuaskan. A. Dasar Teori Jika kita menggunakan pendekatan kualitatif, maka dasar teori sebagai pijakan timbulnya konflik simbolik dari suatu gejala dengan gejala lain yang ditafsir pada budaya yang sesuai dengan cara mencari makna semantik universal dari gejala yang sedang diteliti. Pada mulanya teori-teori kualitatif muncul dari penelitian-penelitian antropologi. Etnologi, dan aliran fenomenologi dan aliran idealisme. Karena teori-teori ini bersifat umum dan terbuka maka ilmu sosial lainnya berfungsi sebagai sarana penelitiannya. Lain dengan pendekatan kuantitatif, pendekatan ini berpijak pada apa yang disebut dengan functionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviourisme dan empirisme yang intinya pada hal-hal yang penting kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata. B. Tujuan Tujuan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif sedang mengembangkan pengertian, konsep-konsep, yang pada akhirnya menjadi teori, tahap ini dikenal sebagai grounded theory research. C. Desain Melihat sifatnya, pendekatan kualitatif desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah berkembang sesuai dengan situasi di lapangan. Fiturnya, desain hanya digunakan sebagai asas untuk melakukan penelitan, oleh karena itu desain harus bersikap fleksibel dan terbuka. D. Data Pada pendekatan kualitatif, data diri deskriptif, maksudnya data dapat menjadi gejala-gejala yang dikategorikan dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, artefak dan catatan-catatan pada saat penelitian dilakukan. E. Sampel Sampel Kecil adalah ciri pendekatan kualitatif karena pada pendekatan kualitatif. Oleh karena itu, ketepatan dalam memilih sampel adalah salah satu kunci keberhasilan utama untuk menghasilkan penelitian yang baik. Sampel juga dilihat sebagai contoh teoritis dan tidak representatif. F. Teknik Jika menggunakan pendekatan kualitatif, maka yang bersangkutan menggunakan teknik observasi atau dengan melakukan observasi langsung, seperti yang dilakukan oleh para peneliti bidang antropologi dan etnologi sehingga peneliti terlibat langsung dengan yang diteliti. Dalam praktiknya, peneliti akan melakukan review terhadap berbagai dokumen, foto-foto dan artefak yang ada. Wawancara yang digunakan diwawancarai. G. Hubungan dengan yang diteliti Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti tidak mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan yang dibangun pada saling kepercayaan. Dalam praktiknya, peneliti melakukan hubungan dengan yang diteliti secara intensif. Bila sampel itu manusia, maka yang menjadi responden diperlakukan sebagai mitra bukan obyek penelitian. H. Analisa Data Analisa data dalam penelitian kualitatif induktif dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian, konsep-konsep dan pembangunan suatu teori baru, contoh dari model analisis kualitatif baru analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, analisis tema kultural, dan Analisa komparasi konstan (grounded theory research). 2. PENDEKATAN KUANTITATIF Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu pendekatan yang ada dalam ilmu sosiologi. Pendekatan ini menekankan pada prosedur yang sedang dalam menentukan variabel-variabel penelitiannya. Keketatan pendekatan ini sudah terlihat dari asas dasar penelitian kuantitatif. Pembahasan dasar yang digunakan dalam penelitian kuantitatif. Asumsi dasar itu mencakup ontologim epistemologim hakikat dasar manusia serta aksiologi A. Dasar teori pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing. Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan pengujiannya yang nantinya akan menentukan tahap-tahap berikutnya, seperti teknik analisa dan rumus statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memberi makna dalam cara penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya. B. tujuan pendekatan kuantitatif untuk kepentingan teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasil. C. desain desain penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, desainnya harus terstruktur, baku, formal dan desain sematang mungkin sebelumnya. Desainnya bersifat spesifik dan detil karena desain merupakan suatu bentuk penelitian yang akan dilaksanakan sebenarnya. Oleh karena itu, kalau desainnya salah, hasilnya akan menyesatkan. Satu studi kasus singkat, satu kelompok pretest, desain posttest, Solomon empat kelompok desain dll. nya. D, Data. Yang bisa dikuantifikasi. Data tersebut berbentuk variabel-variabel dan operasionalisasinya dengan skala ukuran, contoh skala nominal, ordinal, interval dan rasio. Sample sample besar, karena aturan statistik mengatakan bahwa semakin besar akan semakin merepresentasikan kondisi riil. Karena pada umumnya pendekatan kuantitatif membutuhkan sampel yang besar, maka stratafikasi sampel diperlukan. Sampel biasanya diseleksi secara acak. Dalam melakukan penelitian, bila perlu diadakan kelompok pengontrol untuk pembanding sampel yang sedang diteliti. Ciri lain lah yang menentukan variabel yang akan diteliti, contoh, penentuan variabel yang mana yang terpilih sebagai variabel bebas, variabel tergantung, varaibel moderat, variabel antara, dan varaibel kontrol. Hal ini dilakukan agar para peneliti dapat melakukan pengontrolan terhadap variabel pengganggu F. Teknik Jika pendekatan kuantitatif digunakan maka teknik yang dipakai akan teramati dengan observasi terstruktur, dengan menggunakan kuesioner, eksperimen dan eksperimen semu. Dalam melakukan wawancara, biasanya diberlakukan wawancara terstruktur untuk data antarangkat yang dibutuhkan. Teknik dan Riset yang dibutuhkan. G. Hubungan dengan yang diteliti Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif peneliti mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan ini seperti hubungan antara subyek dan obyek. Hal ini dilakukan untuk tingkat objektivitas yang tinggi. Pada umumnya penelitiannya berjangka waktu singkat H. Analisa Data Analisis dalam penelitian kuantitatif deduktif, uji empiris teori yang dipakai dan dilakukan setelah selesai penyelesaian data secara tuntas dengan menggunakan sarana statistik, seperti laporan, uji t, analisis varian dan covarian, analisis faktor, regresi Linier dll. nya 2. MENGGABUNGKAN PENDEKATAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF Pendekatan kualitatif pada makna dan pengertian dari dalam (verstehen), pidana, definisi suatu situasi tertentu, lebih banyak hal hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan pada proses membandingkan dengan hasil akhir oleh karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan gejala gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasa dengan hal-hal yang bersifat praktis. Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing dan dari luar (luar). Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya yang nantinya akan menentukan tahap-tahap berikutnya, seperti teknik analisa dan rumus statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memberi makna dalam cara penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya Sukai ini: Navigasi pos terima kasih atas kunjungannya. Mudah-mudahan berbagai tulisan yang kami sajikan ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Tak lupa agar silaturrahim pengunjung terus diberikan sudi kiranya pengunjung untuk memberikan pesan dan kesan setelah membaca tulisan yang ada di blog ini. Batalkan balasan terima kasih atas masukan yang berguna ini terima kasih untuk artikelnya, semoga tuhan bisa membalasnya dengan kebaikan yang setimpal. Amin Sama-sama, mureno Terima kasih sudah mampir sbnarnya dah bagus tp klo boleh ngasi masukkan, tlong di brikan contoh dr 2 pndktan tsb jadul lbih konkrit dan mudah d phami oleh pmbaca trims pak iksan atas masukannya akan kami berikan contohnya8230.Secara umum, jenis penelitian berdasarkan tuntunannya Menjadi dua, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini lazim juga disebut sebagai pendekatan, ancangan, rencana atau desain. Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses penyelesaian dan analisis penelitian. Dalam arti luas. Dalam percobaan pereperencaan dimulai dengan megadakan observasi dan evaluasi rerhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada definisi konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut. Prakiraan dan ukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrumen, data penyelesaian, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian. Metode penelitian lebih dekat dengan teknik. Misalnya, penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Dengan kata lain, metode deskriptif tersebut dapat dikatakan juga sebagai teknik deskriptif. Untuk lebih jelasnya berikut ini kami akan menguraikan dari mata kuliah Metode Penelitian. Dengan pembahasan penelitian Kuantitatif. Demikianlah makalah ini kami buat dan sekiranya ada kekurangan yang ada dalam makalah ini kami mohon maaf dan kami siap menerima kritikan sehat yang sifatnya bangun dari Bapak Ibu Dosen dan salam sahabat-sahabati yang membaca makalah ini. Kami berharap setelah membaca makalah yang sederhana ini kita bisa memetik ilmu dan menambah wawasan kita semua. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-biaya. Tujuan penelitian kuantitatif sedang dikembangkan dan menggunakan model-model matematis. Teori-teori danatau hipotesis yang berhubungan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang mendasar antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. Penelitian kuantitatif banyak digunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial. Dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Cara ini juga digunakan sebagai cara untuk melakukan berbagai macam metode dan teknik sampling, instrumen, data penyelesaian, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian. Metode penelitian lebih dekat dengan teknik. Misalnya, penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Dengan kata lain, metode deskriptif tersebut dapat dikatakan juga sebagai teknik deskriptif. Penelitian diskriptif termasuk salah satu jenis penelitian kategori penelitian kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi saat ini dan menyajikan apa adanya. Metode deskripsi adalah suatu metode dalam suatu bahasa, yaitu suatu cara, suatu set kondisi, suatu sistem, atau suatu kelas kejadian pada masa sekarang. Whitney (1960) berpendapat, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat. Penelitian deskriptif masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan dan proses-proses yang sedang berlangsung Fenomena. Dalam metode deskriptif, peneliti bisa saja membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu kumpulan komparatif. Adakalanya para peneliti sedang berkembang, dan juga penelitian terhadap fenomena - fenomena dengan menetapkan suatu standar atau suatu norma tertentu. Metode deskriptif juga ingin menggunakan norma dan norma. Dalam metode ini juga dapat diteliti masalah normatif bersama-sama dengan masalah status dan membuat perbandingan-perbandingan antarfenomena. Studi demikian dinamakan secara umum sebagai studi atau penelitian deskritif. Perspektif waktu yang mencapai, adalah waktu sekarang atau sekurang-kurang jangka waktu yang masih terjangkau dalam ingatan responden. Penelitian deskriptif wajib untuk membuat deskripsi, gambaran atau gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat dan hubungan antara fenomena yang diselidiki. Ciri-ciri Metode Deskriptif Untuk membuat gambaran mengenai kejadian atau kejadian, metode ini bisa berkehendak dimiliki data dasar belaka. (Sedang harafiah) Mencakup penelitian yang lebih luas di luar metode sejarah dan eksperimental. Secara umum. Kerja sama bukan sekedar memberi gambaran fenomena-fenomena, tapi.

Comments

Popular Posts